Sabtu, 10 November 2012

unsur intrisik n ektrinsik

    Sebuah cerita pendek atau novel mempunyai unsur–unsur yang saling mengikat, membentuk kebersamaan dalam penyajiannya. Unsur–unsur tersebut dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, di antaranya adalah tema, alur/plot, tokoh dan penokohan, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Unsur ekstrinsik adalah unsur–unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung unsur tersebut mempengaruhi karya sastra.

    Suharianto (1982:28) mengatakan bahwa unsur–unsur intrinsik cerita pendek itu terdiri atas tema, alur, penokohan, latar, tegangan atau padahan, suasana, pusat pengisahan atau point of view, dan gaya bahasa.

     Baribin (1985:52) berpendapat bahwa unsur pembangun fiksi itu terdiri atas: (1) perwatakan, (2) tema dan amanat, (3) alur atau plot, (4) latar dan gaya bahasa, dan (5) pusat pengisahan.
Menurut Nurgiyantoro (2002:12) unsur-unsur pembangun sebuah cerita pendek ada dua unsur yaitu unsur intrinsik atau unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri antara lain: (1) plot, (2) Tema, (3) penokohan, (4) latar, (5) kepaduan. Di pihak lain, unsur ekstrinsik atau unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra antara lain adalah keadaan subjektifitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.

    Meskipun dari pendapat ahli sastra berbeda, tetapi dari segi isinya masih banyak hal yang sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada segi kuantitas atau jumlah. Berdasarkan pendapat dari ahli sastra di atas dapat disimpulkan bahwa unsur–unsur intrinsik pembangun karya sastra cerita pendek secara umum meliputi: (1) tema, (2) alur, (3) latar, (4) tokoh dan penokohan, (5) sudut pandang, (6) gaya bahasa, dan (7) amanat.
Unsur ekstrinsik cerita pendek antara lain keyakinan pengarang, pandangan hidup, faktor sosial ekonomi, faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, keagamaan, dan tata nilai yang dianut masyarakat. Menurut Nurgiyantoro (2002:24) unsur ekstrinsik sebagai suatu unsur yang kurang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar